Selasa, 17 Juni 2008

Kumpulan Puisi (Prosa) Jejak Cinta Legenda Hati (by Herman)

KEKASIH BUNGA KEABADIAN

(Menuju Oase Hidup & Kehidupan)

^Spesial untuk Sofa Amaliah^

Tatkala hati tercipta sempurna
Ada selaksa rindu jiwa dalam hidup
Maka diciptakanlah cinta di atas cinta
Demi bening air mata dan rasa bahagia

Perputaran waktu adalah takdir-Nya
Untuk menyatukan cinta karena-Nya
Kekasih adalah kembang kehidupan
Bersama membangun Baiti Jannati

Ikatan ini adalah Mitsaqan Ghaliza
Sesungguhnya inilah cinta suci nan indah
Merajut dan merangkai sabar serta kebaikan
Menyelami dan menikmati iman dan takwa

Ya Alloh, bukalah pintu Cinta-Mu
Karena kami ingin manjadi kekasih-Mu
Seperti yang diajarkan Muhammad SAW
Lindungi kami dengan Kasih dan Sayang-Mu

Belajar membina keluarga berbunga surga
Cintailah kami dengan Sakinah,
Mawaddah Warahmah.
Bimbing kami berdua ya Robb...Amiin



*Bandung, 17 Juni 2008





SEBAIT CINTA DAN HARAPAN

*** SAJAK KEADILAN CINTA ***


Sejak diciptakaan hati dan jiwa
Sang kisah cinta menjadi legenda
Ada serpihan risau, gundah, dan rindu pada sesuatu
Perjuanganpun terkadang jadi menu utama di jagad
Demi sang Pangeran Tampan dan Putri Jelita
Indah nian memang hidup ini;
Sunyi saja enggan bertepi di pelabuhan rasa
Adakah tempat dan waktu untuk berbagi?
Ya, semua makin ramai mengejar cinta

Surga yang tertanam di bumi penuh panorama
Setiap lisan yang terungkap adalah namanya
Janji dan itikad hati tak selamanya benar
Jika terjadi pertemuan bara asmara
Tanpa adanya hakekat cinta yang suci
Pengorbanan hanya nilai sesaat tak berharga
Desahan keringat adalah jeritan kebohongan
Ooh Tuhan, kami harus berbuat apa?
Mengenal cinta tanpa ridho-MU
Air mata hanyalah fatamorgana kepuasan
Inilah rindu dipasung derita dan kehancuran

Niscahya tanpa bimbingan-MU Ya Robb...
Kami menjadi liar mengejar kebuasan nafsu
Meradang dan menerjang batasan cinta
Antara takdir dan jodoh adalah ketentuan-Nya

Mungkin cinta itu buta dan tuli
Hingga memabukkan perasaan yang halus
Atau ini kedamaian yang tercabik oleh Dajjal
Meracau di belantara rimba kehidupan
Tangisan benci; mungkin dendam anak-anak mereka
Sekilas seperti peraduan cinta malam pertama
Selebihnya meninggalkan jejak luka nan biru
Tak ada pengakuan tobat di sana...
Darah jadi santapan drakula peradaban

Kesendirian cintalah yang membawa mimpi
Untuk bertemu pujaan hati
Jamanlah yang mengajarkan kebijakan
Apakah sanggup memilih dan memutuskan
Hikmah cinta; hiasan ilmu untu semua
Maka katakanlah ta'aruf untuk akhirat
Itulah kesungguhan cinta yang hakiki

Ya Alloh... Engkaulah Pemilik Cinta ini...
jagalah hati kami yang lemah ya Robb...
Jauhkanlah kami dari propaganda Setan
Singkirkanlah kami dari kebodohan cinta
Ya Robb, jika ini jemputan Surga-Mu
Berikanlah kami yang pasangan yang terbaik..
Ya Tuhanku, jadikan ayat-ayat Cinta-Mu
sebagai nasihat Qalbu yang dapat membawa kami
ke pelabuhan Surga-MU
Ya Alloh, lengkapilah pertemuan kami di baiti jannati
Amiin...

Telah berlaku keadilan cinta
Berlumut di batu hati dan tulang jiwa
Jika cintamu hilang Kepada-Nya
Maka hilanglah pula cintaku padamu....


Bandung, 29 April 2008




SENANDUNG RINDU KEKASIH

DALAM DEKAPAN CINTA-MU


Malam kembali sunyi
Alam tak lagi berderau galau
Hanya mata menemani sang mimpi
Ketika kehidupan berselimut kenikmatan
Ketika hati dan jiwa tumbuh bunga dunia
Ketika cinta tak terasa lagi dalam hidup
Adakah satu pilihan dalam hidup ini?
Mungkinkah kisah kasih sayang terjadi lagi?
Apakah ada pengganti senyum di pagi hari?
Masihkah ada ratapan bayi yang lapar?
Sampai kapan dosa manjadi raja?
Ohh ya Robb, malam-Mu sungguh suci
Bintang-rembulan bagai bidadari di langit
Ciuman pada bumi-Mu adalah kepasrahan
Rindu Kepada-Mu merupakan jejak kekasih
Jika air mata ini meneteskan keikhlasan Cinta
Maka, ijinkan hamba menyatu kembali
di lautan ayat-ayat firman-Mu...
Ya Robb Yang Maha Pengampun,
Jika hati ini kering kerontang;
niscahya hamba tercipta untuk kehampaan
tiada cinta atau kekasih pujaan...
hanya bergelut dalam kenistaan dan kedurjanaan
Hikmah serta hidayah-Mu adalah kado terindah
dan termegah dalam membangun istana surga-Mu
Ya Robb, dalam tafakkur pada alamu-Mu
berilah hamba kesempatan untuk menjalani
takdir ini dengan cahaya petunjuk-Mu
Engkaulah Yang Maha Sempurna...
Ya Alloh jadikan rindu ini hanya untuk-Mu..
Ya Robb, sempurnakanlah sekali lagi hidup ini
dengan keajaiban cinta yang Engkau berikan.
Wahai Kekasih, hati ini hanya satu...
hanya untuk sebuah Cinta yang ikhlas suci
hanya untuk-Mu ya Robb...

*Bandung, 27 Maret 2008





MUHASABAH

SEKEPING DOA

Ya Robb,
Di mataku bersemayam mimpi
Di hatiku berdiam jelita
Gamangku geluti diri
Tiada cinta putih nan suci disini

Ya Robb,
Dalam tafakkur; aku bertemu lentera
Dalam renungan langit; para dosa jadi bintang
Kisah ini terus berdesah kelam
Meraja di istana fana

Ya Robb,
Di alam ini; ingin teriak lepas
Memuntahkan riak-riak beban hidup
Harap-harap cemas; bertandang tak tentu
Aku jadi jauh dari-Mu

Ya Robb,
Dzat Yang Maha Agung lagi Pengasih
Tempat di mana semua makhluk mencerahkan hati
Kepada-Mu lah aku ingin kembali
Di pintu-Mu aku mengetuk pasrah

*December 29, 2007 in LEGENDA CINTA ( Kalibrasi Hati dan Jiwa )




BULAN DALAM DEKAPAN SENJA


PERJALANAN SUFI

Termangu aku di tatap dunia
Hiruk pikuk panasnya belukar hidup
Musim rindu tak seindah dahulu
Sekolah dan surau termakan usia

Jalan raya ramai debu
Peluh resah tumbuh bersuku-suku
Hijrah manusia menuntut tetes ilmu
Sejumput asa dibawa sujud

Kupaksa suka, ceria dan cinta
Mengarungi tanah perantauan
Kemudian sebrangi sang hati
Di alam-alam yang pernah mewangi

Kala berpacu dengan waktu
Sayat sembilu mengenang masa lalu
Menghimpit jutaan doaku
Dalam perjalanan mencari Tuhan

# Bandung, 18 Juni 2002 #


MUSIK SYMPHONY HIJAU

Sempurna hidup saat bersedih
Ditilik kembar rebana akbar
Bibir dunia basah memerah Delima
Disanjung dendang sang tifa hidup

Orkes melayu rindu cinta
Bermain musik safira menghalau derita
Di kala cipta teja kaluang; alam bergetar

Irama langit panggilan jiwa
Satu dua bercengkerama dengan adzan
Awan dan angin bertemu rembulan

Danau keringat melingkar erat
Perahu tahta berlayar mimpi
Gabai puspa ayunda; menerjang ujian
Dalam sunyi jiwa mengingat nama Alloh

# Bandung, 27 Juni 2002 #



RENUNGAN SUNYI KELANA

Telah semusim syairku
Menyebar bersama angin sendalu
Tak jua kunjung bulanku
Di depan Bunda, malam menanti

Aku masih sendiri
Melamun mengukir asal
Dari mana aku tercipta
Ku bertapa lama dalam sunyi

Pagi pasti berembun
Alam pasti bercinta berkali-kali
Menanam benih para malaikat
Di langit Tuhan Yang Maha Karya

Alangkah rapuh nasibku
Menggenggam barapun takut
Esok atau lusa susah kutangkap
Kini, aku siap menjadi kelana

# Bandung, 28 Juni 2002 #



RISALAH KEKASIH

Manakala dewi pualam hati
Bersenandung di pagi hari
Alunan hikayat-hikayat jiwa
Lembayung sutra memetik surya

Nurani meliuk anggun
Mengapit tangan putih nan hijab
Pemilik tunggal putri jelita
Senyum kecil disungging paras ayu

Sepasang merpati terbang memantau
Terkembang bulu lentik sopannya
Seperti aku melihat kekasih sekarang

Kusebut engkau di sela kalbu
Karena engkau terakhir kukenal
Gadis kerudung pembawa cinta

Sentuhan paling lembut darimu
Adalah beningnya suara suci ayatulloh
Pendamping hidup, abadi selamanya

Insya Alloh....

# Merak, 20 Oktober 2007 #





PERSEMBAHAN CINTA

A K U & W A K T U

AKU HANYALAH AKU..
YG GAGAP BERDIRI MEMBAWA IKRAR
BELAJAR MENUNTUN DIRI
MENUNTUT KEPASTIAN CITA2.
DI CAKRAWALA CINTA TUHAN
MENJADI HAMBA HINA KELANA
AJARI AKU SAHABAT...
TENTANG KEBIJAKAN HATI
DAN KEBESARAN JIWA
DEMI WAKTU YANG TERSISA...

*Bandung, 29 Mei 2007; saat kota kembang kembali sunyi





BERSAMA ASA

SERUNAI DI TANAH PAPA
HENDAK BERJALAN DALAM NIRWANA RAYA
ESOK TINGGAL MENANTI...
PENANTIAN PANJANG PENUH HARAPAN
KEPINGAN DOA PENUNTUN HIDUP
MEMAHAT HATI DALAM JIWA MANUSIA
BILA AKU TAK SEMPAT HADIR HARI INI
JADIKAN BELAIAN MIMPIKU YANG TERINDAH
UNTUK MEMPERTEMUKAN ARTI SEBUAH CINTA
TAK SEKEDAR KATA ATAU RUPA
HANYA KETULUSAN TANGIS UNTUK TUHAN

*Bandung, 23 Maret 2003






PASRAH DIRI


Malam semakin lelap, esok bawalah hati
Untuk ciptakan sajak jiwa dan simfony hidup
Rangkailah jutaan do'a; sujud tulus ikhlas
Sepanjang nafas, sejauh masa
Jadikan untaian hari yang bermakna
Penuh kedalaman cinta kepada-Nya
Derita dan senyum bagai cerita embun
Katakanlah dengan seribu purnama:
"Ya Robb,Kupinta satu pelita saja
Cahaya cinta-Mu yang Maha Indah
Agar langkah hidup kami tetap istiqomah
Hanya kepada-Mu kami menyerahkan segalanya
Amiin Ya Alloh ijabah ya Mujib..."

*Bandung, 2 Juli 2006





KISAH LELAKI

Lalu, 1001 kisah perjalanan
Singgah dalam gerhana cinta
Cilegon, kota bunga impian
Di sini, menanti kembang asmara
Perjalanan lama yang tertunda
Dari bumi kekasih hati
Satu cita - satu cinta
Malam yang siang,
Keputus asaan disekat waktu
Potret diri yang lekang
Ditelan musim...

*Merak, 24 Desember 2004




PENDOA, SAHABAT DAN TAKDIR

Andai dunia tak ada dan hampa makna
Ruang dan waktu mungkin tak bersahabat
Setiap kata adalah sabda kehidupan
Di keMahaan-Nya; kita kepingan debu
Setiap ketulusan adalah pengorbanan
Perjuangan cikal tetes air mata
Masa lalu itu catatan hidup
Cambuk menawan bagi kehidupan
Hari ini,esok atau lusa
Waktu yang sama utk mengatakan cinta;
Cinta atas nama persahabatan dan musuh
Kataku untuk sang nama :
Sahabat adalah air bening yang mengalir
Sahabat adalah jagad semesta beserta isinya
Sahabat adalah musuh yang berhati cinta
Membebaskan asmara dari iblis
Berjalan di bumi Alloh dengan tartil dan taat
Angin, hujan dan badai membaiat rindu
Bandung, kota bunga impian yg sunyi
Jawa, pulau kelana yang rona
Di surau-surau kecil banyak para pendoa bermunajat
Seperti bukit Sinai; kokoh, tegar dan kuat berdiri
Menunggu kekasihnya...laksana panah Arjuna!
Semi serindu bukan cinta
Langit berkaca bagian dari Cinta
Bunda yang tersenyum adalah Cinta
Sahabat, atau siapapun dia pasti sama berkata
Aku adalah para pecinta Tuhan...
Mencari satu pengantin surga.
Kala takdir bersumpah demi waktu!
Sahabat, Kekasih datanglah untuk doaku...

(Kota Kembang, 29 Oktober 2007)




PESAN UNTUK SAHABAT TENTANG CINTA

Kehilangan sesuatu bak air mata darah
Namun ada doa yang terulang wangi
Menciptakan koloni cinta
Kelak mengubah dendam menjadi rindu
Bahkan keindahan tanpa tanding; insya Alloh.
Jangan jadikan hidup kita menjadi kepingan rapuh
Remuk redam jatuh tanpa arah berserakan tanpa arti.
Belajarlah pada daun-daun hijau, alam rimba nan sejuk, atau kepada mawar
Jangan menjadi patah ranting di hati
Kejarlah mataharimu...sebelum senja berakar!!!
Yakinlah pada satu hal; Alloh adalah Maha petunjuk bagi keadilan dan kebijakan
Kelak pengganti dirinya, namanya, tentangnya dapat kau temui.
Percayalah tentang para cinta yang tercipta murni
Tegarlah, kuatkan atmamu...buanglah sesal dan khilafmu
Seandainya ia seperti Lilin,
berarti Ia rela padam demi menerangi dunia.
Ketahuilah sesungguhnya perjuangan dan pengorbanan
menjadi kunci, mengapa kekasih diciptakan.

*Kota Kembang, 29 Oktober 2007




C E R M I N KEHIDUPAN

RINDU KEPADA KEKASIH
Merak, 24 Dec'2004

Air mata cinta,
Sunyi-senyap irama batin
Kesungguhan adalah pancaran hati
Sejalan arungi dunia maya
Kebersamaan jiwa bukan kebetulan
Namun pedang takdir yang melintasi hidup
Seperti lahir, rezeki, jodoh atau kematian sekalipun
Semua garis-garis merah yang tipis
Sekali patah, maka patahlah cinta itu
Jangan pernah ingkari janji
Sebab satu kata adalah keputusan
Hitam atau putih saja
kebencian atau rindu kekasih
Keabadian itu bukan dicari
Namun ciptakanlah dengan cinta
Walau ada perasaan dan keraguan
Belajarlah kembali tentang kejujuran
Elegi pasti kan cercap
Dahulu, sekarang dan kelak
Engkau akan mengerti
Mengapa engkau diciptakan?




JALAN KEHIDUPAN
(Bdg,3 Agustus 2007)

Pagi telah beranjak siang,
Intifadah masih melekat kental
Matahari sdh lama menunggu
Sejah shubuh & embun berakhir
Tak sabar melihat kita bercinta dengan-Nya...
Banyak jalan menuju surga;
Sadar diri namun tergoda dunia fana
Berhati-hatilah melangkah gagah
Satu keputusan-satu cinta
Jangan jumawa menjadi bintang
Padahal hidup hampir senja
Tidakkah merasakan uban mengakar?
Bulan saja bertasbih patuh pada-Nya.
Bila malam kembali keperaduan
Sunyikan jiwa,sucikan hati qiyamul lail
Kita bukan malaikat atau siapa2
Sujud kita masih bercampur pasar
Hanya debu dosa kian meradang
Menjadi bukit nafsu yg menggila
Andai tak punya air mata & salah
Hiduplah seratus tahun lagi
Jika tak sanggup dan ragu
Kembalilah dengan seribu do'a.
Ihdinashshirootol mustaqim,
"Ya Alloh tunjukkanlah kami jalan yang lurus"



JEJAK HATI
Bdg/30/4/07

Andai cinta tak dapat memikat
Pasti syair kekasih tak tercipta
Jika cinta membuat buta
Maka rindu dendam membara
Untaian kata bukan makna
Namun keinginan hidup yg lepas
Jatuh hati bagian gelora rindu
Seperti karya maestro besar saja
Bukan Kahlil Gibran atau siapa
Bahasa yg kupunya tak seharum engkau
Karena aku serpihan dosa
Sedang belajar doa
Maafkan atas segala batu rupa
Membaca hati itu indah
Lebih indah menulis cinta-Nya
di lembaran beningnya kehidupan
Setiap tetes air mata adalah cinta
Ta'arufku pada dunia bukan apa2
Karena diriku bukan siapa2
Subhanalloh, terimakasih
atas persahabatan ini...
Semoga Alloh memberikan cinta yang abadi yea ini :)
Karena keutamaan-Nya adalah segala sumber cinta yang suci







RANGKAIN CINTA IBUNDA


BUNDA OH BUNDA

DAN AIR MATA LULUH...
JATUH KEPANGKUAN BUNDA
MEMELUK RIBUAN DOANYA...
AKU YANG GAGAP TAK KUASA MENAHAN HATI
NAFASNYA YANG HARUM KESTURI
MELUMPUHKAN SEGALA GAMANGKU
AKU RINDU PADAMU...

DAN AIR MATA LULUH...
JATUH KEPANGKUAN BUNDA
CITA DAN CINTANYA MENUNTUN DIRI
KASIH DAN SAYANGNYA MENGHIAS ATMA
MASA LALU MELAHIRKAN PERJUANGAN
UNTUK MENCIPTA LANGKAH YANG FITRI
BERJALAN DI ATAS NIRWANA...
INSYA ALLOH...

Bdg,20 Dec'2003

____________________________________________

B U N D A
(Sketsa Matahari Malam)


Bunda,
Dari rahimmu, aku belajar nurani Tentang sari hidup dan kehidupan menyusun suara-suara serta gerak kalbu Kemudian berlayar ke dunia baru...

Bunda,
Dengan pengorbananmu, aku menjadi besar
Terlukis perjuangan meregang nyawa Merintih sakit, air mata berlinang asa

Bunda,
Dalam dekapanmu tercipta kehangatan jiwa;
Dalam kelembutanmu tercipta nyanyian hati

Bunda,
Di matamu hanya ada cinta dan sayang;
Di wajahmu hanya ada relung kehidupan...

Bunda,
Bila engkau lemah, aku...pilu
Bila engkau ceria, aku...bahagia

Bunda,
Masa lalu membentuk diri...
Masa depan menuntun diri...

Bunda,
Dalam sujud permohonan kepada Sang Khalik Ku harumkan do'a suci untuk kemuliaanmu...Bunda

Bunda,
Ketulusan air matamu kan kuukir abadi di surga Bimbing aku menuju Cinta-Nya, Bunda....


BDG,12 Desember 2002

____________________________________________

JEJAK CINTA ANAKMU...


Wahai prameswarinya cinta!

Dekatkan rindu pada Bunda

Detakku trus dikejar waktu

Searah rintihan sunyi dalam jiwa!

Lautan dahaga memeluk luka sang hati

Hari-haripun mendekati senja

Di pembaringan nyawa-sekaratnya cinta.

Lara trus mengudara tanpa jejak

Sujudku masih terhitung; kering di atas bukit kebisuan!

Aku lihat, tetap tak bisa membaca takdirku!

Ya Robb, jangan biarkan aku memahat angin lagi!

Ya Robb, sadarkan aku di pangkuan Bunda...

Berilah aku air mata walau hanya tetes;

sebelum sesal berpendar

Doa terulang, asa kunanti


MERAK, Akhir 2003

____________________________________________

KISAH DOA UNTUK SANG BUNDA
(Sketsa Cinta Si Kecil)

Sejak peristiwa diciptakan
Ada cinta, luka dan kesedihan
Kecilku kolaborasi ada dan tiada
Kebahagiaan dalam nestapa jiwa
Debu, peluh, serta semangat masih tersisa
Mengitari desa hingga kota tua
Demi sesuap nasi serta senyum
Dari sakitku juga sembuhku...
Dari haus dan lapar serta tangisan
Sang Bunda, siang-malam melindungi-menghiburku
Lihatlah, tak terhitung jumlah pengorbanannya
Lembaran hidup terus beranjak dewasa
Kini, air mata dan keriputnya masih kental
Deskripsi ruang cinta dan simulasi takdir
Oh Bunda yang dimadu dalam derita
Tak gentar bergerak maju di atas waktu
Rambut ubannya pasti kuhitung dengan cinta
Sampai detik ini, hingga ajal menjemput...
Dunia dan seisinya tak mampu menghitung jasamu
Ya Alloh, terima kasih...Engkau besarkan aku bersamanya
Ya Robb, kumohon sebarkan wangi surga untuknya
Karena aku belum mampu membahagiakannya
Di manapun, dan sampai kapanpun...
Aku ingin melihat Bundaku terus tersenyum melihat-Mu
Demi keabadian Cinta...

Bandung, 30 Juli 2007
---------------------------------------------------------------






CERMIN - CERMIN JIWA

Pulanglah...

Hidupkan rumahnya

Tinggalah demi Bunda

Penantian yang berabad lalu

Air mata untuk kekasih

Belajar diri pada kehidupan

Kembalilah demi cinta...

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum (30):21).

Sudah separuh waktu aku berpacu melawan sesak-sesak di dada bak ledakan nuklir di pikiran dan jiwa, seperti tempo dulu menghancurkan ego sang Hitler di saku hatimu, inilah kepingan cinta untuk bumi pertiwi.

Sudah separuh jiwa aku menyelami dasar hati, di sana aku temui putri-putri cantik jelita berparas purnama lima belas yang bersembunyi di balik kelambu-kelambu malam milik kerajaan dinasti kuno yang konon melegenda di bumi persada, sadar atau tidak memang bagian budaya akal pikiran yang terhasut oleh panorama keindahan bahasa cinta dan diputar melalui pintu bawah alam mimpi, seperti pemutaran film remaja yang di mabuk kasmaran, realitas hidup yang dipengaruhi oleh tutur dan sikap manusia tanpa bercermin kembali, apapun untuk memenuhi kebutuhan hasrat bercinta. Di sini, ideologi tidak terpakai lagi, alasan emosional cinta lebih dari cukup dan dewa dosa tak ditakuti lagi, kata puas adalah pakaian utama, bermain api menjauhkan air hati dan setiap adegan percintaan yang disutradarai setan makin ditayangkan di televisi-televisi hitam kehidupan.

Belajar jatuh hati di alas demokrasi cinta yang tulus sungguhlah sulit seperti mabuk cinta atau sebut saja gila cinta namun persinggungan rasa antara takut kehilangan dan ingat paras rupawan serta sikaplah menjadi kekuatan untuk menuntun terciptanya mahligai kasmaran. Mengejarnya tanpa mengenal sakitnya, apapun diterjang bahkan jatuh bangun untuk melihatnya sejauh apapun terus berlari hingga ke ujung dunia yang maya. Mungkin ada benarnya bahwa cinta itu buta tetapi tergantung kita menyikapinya.

Ibnu Hazim, seorang sastrawan dan ahli fiqihpun memberikan definisi tentang jiwa-jiwa yang dimabuk kasmaran atau cinta, beliau berkata :

Jiwa orang yang dimabuk yang dimabuk cinta menjadi lugu dan polos. Secara insting mengetahui idola jiwa yang sejak dahulu menjadi dambaannya. Untuk itu, masing-masing akan menuju padanya dan mencarinya dengan mengebu-gebu untuk bersua dengannya dan berupaya menariknya guna mendapatkannya, perihalnya sama dengan magnet dan besi. Kekuatan inti magnet yang dihubungkan dengan kekuatan inti besi. Kekuatan inti magnet yang dihubungkan dengan kekuatan inti besi akan menimbulkan reaksi yang sulit untuk dikendalikan atau dipisahkan, sebab besi akan mengejar benda yang sesuai dengannya. Ia akan bergerak ke arahnya, sebab gerakan itu selalu menuju ke tarikan yang terkuat. Sementara kekuatan besi bersifat negatif tidak memiliki daya tangkal yang menahannya. Ia dengan sendirinya akan mencari benda yang sesuai dengannya dan bergerak ke arahnya secara alami.”. Demikian rangkaian logika teknologi cinta yang masuk akal bukan.

Andaikan sudah menemukan pintu jodoh, ketuklah hatinya dengan salam ta'aruf. Berproseslah bersama waktu dan ruang, spasikan adrenalin nafsu dengan ketulusan hati. Pendarkan doa-doa sujudmu kepada sang Khalik lalu pasrahkan diri dengan mencari ridho-Nya dan rengkuhlah perasaan dalam-dalam dengan membaca kesolehan pasanganmu. Jadilah pengantin-pengantin surga, baiti jannati sebagai maharnya, sakinah dan mawaddah serta warohmah adalah janji setianya, lalu ikatlah pendamping hidupmu dengan tali kasih-sayang dan ajaklah berjalan mengarungi samudera lepas di mahabbah cinta-Nya. Atas nama Alloh kita bertemu dan berpisah, dan bersumpahlah atas ikatan suci pernikahan.

Akupun sedang belajar cinta, mengenal cinta, merasakan cinta, dan menjaga cinta; ingin sekali membangun cinta-Nya dari salah satu bidadari surga yang diturunkan Alloh di muka bumi ini, entahlah berapa banyak penyebaran cinta di dunia ini. Apalah artinya hidup tanpa cinta, raga terasa hampa jiwa tanpa kasih-sayang, aktivitas duniapun akan gelap merana. Walau terdengar ironi seperti orang pernah berkoar bahwa manusia sanggup hidup tanpa cinta dan bahagia berjalan di atas dunia; sungguh retorika mustahil yang pernah aku saksikan. Lihatlah dirimu, bercerminlah kepada mereka-mereka yang merasakan indahnya cinta. Sayatan luka cinta saja pernah menjamahku, mungkin engkaupun pernah melaluinya, penderitaan yang beruban masih lekat pekat. Barang siapa merasakan cinta, maka apapun jalannya, bagaimanapun caranya, sampai kapanpun debar jantungmu akan terasa hingga kematian menjelang.

Filosofi cinta sungguh dasyat itulah kekuatan cinta dan sesungguhnya terlahir suci; ia akan datang dalam wujud sesuatu antara ada dan tiada dan ia tidak mengharapkan engkau ada, seperti air yang mengalir halus tipis penuh daya, akhirnya menghipnotismu penuh impian cita-cita serta membawamu ke dunia yang baru tanpa batas. Pikirkanlah dengan ilmu untuk engkau ciptakan atau renungkanlah dengan nalar hatimu untuk engkau selami kerinduannya. Cinta adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba tanpa bisa engkau menepisnya, dan kelak engkau rela di kuasai olehnya tanpa engkau sempat bertanya lagi. Cinta oh cinta, sungguh engkau dilahirkan sebagai takdir, maka sempurnalah hidup dengan cinta namun jika engkau gagal menuntun cinta, maka bersiap-siaplah terombang-ambing di hutan nafsumu. Pahatlah, ukirlah cinta dengan kata-kata indah menjadi kalimat-kalimat madu surga atas nama sang Khalik. Apabila cintamu di ikat atas nama cinta buta, maka hancurkanlah berkeping-keping dan jangan biarkan Iblis sisipkan kata wa diantara Arrohman-Arrohim. Demi Robb Yang Maha Pemberi Cinta, biarkan Kasih-Sayang itu bersatu agar keabadian cinta berlangsung sampai ke Surga.

Sekali waktu, orang patah hati karena cinta. Sungguhpun demikian itu bukan karena kejamnya cinta namun keterikatan hati yang tertunda. Itulah elegi bagian dari ujian cintamu, tebarkanlah pesona akhlakmu bersama doa tulusmu terbang menuju Ars-Nya, yakinlah suatu saat kesendirian kan cercap menjadi pendaran cahaya jiwa melintasi rahasia waktu hingga ditemukan oleh insan pasanganmu yang sesungguhnya. Cobalah kembalikan air mata pada tempatnya, insya Alloh impian dan cermin yang engkau butuhkan datang sekejap mata. Perasaan galau gundah gulana nan risau hilangkanlah, karena kenangan wajah kekasihmu yang dahulu hilang tergantikan yang lebih indah dari yang engkau bayangkan; namanya, hatinya, pancaran sinar matanya, aromanya, fisiknya dan sebagainya itu menjadi lebih terhijab dan mulia disisi-Nya. Bijaklah dalam menjajaki cinta dan jangan coba-coba membohonginya, lalai sedetik saja hanya cinta monyet yang engkau temui. Interaksi cinta sangat kuat bagi yang memiliki pasangan hidup. Manfaatkanlah anugerah Alloh tersebut dengan sebaik-baiknya. Jadikanlah sebagai bukit perasaan yang kokoh, saling menjaga dan merawatnya.

Pesan baginda Rosululloh SAW tentang bukit Uhud, beliau menyampaikan sebagai isyarat cinta : “ Uhud adalah bukit (tempat dikebumikannya para syuhada, ed.-isi) yang mencintai kita dan kitapun mencintainya.”

Sesungguhnya setiap insan memiliki fenomena impian dan bintang pujaannya masing-masing dan Alloh SWT berfirman : “Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan darinya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya.” (QS. Al-‘Araaf (7) : 189).

Jalan kelana yang kubuat adalah penelusuran untuk satu cinta. Aku yakin penyebaran cinta dakwah sang kekasih sudah lama melegenda di nusantara jagad, siapa dan bagaimanakah ia masih menjadi tabir peristiwa takdir. Suatu saat Singgasana cinta Adam-Hawa yang pernah kuketahui akan kubangun; insya Alloh. Setiap insan yang bijak pasti memiliki keinginan bersanding bersama pujaan hati sebagai nadzar kendali jiwa, belajar memahami cinta yang digariskan oleh Alloh SWT, adalah harapan agar aku dapat kembali bercermin bahwa aku diciptakan bukan untuk sendiri. Melalui legenda Arjuna mencari cinta atau kisah kasih yang mangatas namakan cinta dan agama. Sampai kapanpun aku akan menjadi nakhoda bagi kapal-kapal hidupku dan kembali berlayar di lautan lepas birunya cinta. Ada bahtera rindu hati untuk sebuah penantian kembang-kembang nirwana dengan bintang-bintang impian dan cita-cita, esok atau lusa siap mematahkan riak gelombang panasnya dunia di atas samudera hidup dan kehidupan dengan angin-angin yang berkidung cinta; bertasbih, bertahmid, bertakbir dan bertahlil untuk menemukan indahnya pelabuhan Walimatul Ursy.

Sejak keberadaan negeri dongeng yang pernah hadir di kaki Jawa masih tersisa bangunan realitas cinta yang dimanja gemerlapnya cinta dunia ada sejentik kemauan yang lepas dari nafsu setan yaitu prasasti luka dalam cinta yang dikobarkan untuk membabad syair leluhur yang terus melintasi jagad kehidupan dalam setiap insan yang bernafas. Serupa kisah elegi yang pernah aku alami; sekejap mendekap derita atau bandang kebencian yang membuncah serta menggerogoti relung-relung jiwa dan aku bermunajat dalam doa serta harapan: "wahai Robb ajarkanlah aku tentang hakekatnya cinta agar aku tidak terjebak dalam kubangan lumpur dunia ini. Berikanlah cermin cinta-Mu agar aku dapat berpose dengan kelembutan hati, mudahkan hamba untuk menemukan kekasih-Mu di muka bumi ini ya Tuhan."

Ingin sekali memuntahkan segala bara dalam hatiku dan menukarnya dengan berlian tulusku, namun aku tak sanggup meluluh lantahkannya; padahal aku melihat cinta. Mungkin terlalu mahal bagiku untuk mengukirnya di bingkai-bingkai kaca rupa. Aku takut matahari memecahkan dengan keras, kekhawatiranku sangat tajam menusuk hingga kadang aku lupa untuk siapa aku diciptakan?!.

*(Episode hidup yang berlanjut) Bandung, April 2002
_bersambung_





SAYAP – SAYAP BIDADARI

( ELOBORASI HATI UNTUK JIWA )


Aku ingin terbang...

Aku masih sendiri...

Aku jiwa kelana...

Aku butuh vaksin cinta...

Aku rindu kepada kekasih...


Kisah sebening hati sudah aku sampaikan kepada merpati-merpati putih, kepada awan-awan putih, kepada bidadari-bidadari putih juga kepada pilar-pilar putih yang menyangga kekal atap-atap bumi hingga langit membuka tabir bagi sekelompok insan yang terlelelap dalam dekapan cinta di bawah naungan panji-panji Maha Karya, di sana atau di mana pun segalanya tumbuh pohon-pohon hati dengan rantingnya berdaun jiwa.

Bunga-bunga di taman pun ikut menebarkan keharuman bersama nocturno yang berlari di antara nyanyian bintang-bintang yang bertahta di langit jagad, ada hamparan terang ditatap gerhana bulan, nada-nada biru mengalun lembut untuk satu nurani. Kemudian membentuk matahari cinta dengan segala keindahannya hingga tercipta daya pesona penuh magis.

Kisah ini telah dicatat oleh lembaran embun bening, rasa sejuk menyergap syahdu madu kasih, seperti petikan dawai asmara pada konser Yanni; aku atau engkau yang pernah mengalaminya. Di akhir pengejaran ada taman-taman nirwana sebagai persembahan satu cinta-satu nama berlaku untuk para atma di muka bumi ini.


Peran serta Sang Ilahi adalah anugerah terindah, sejumlah mukjizat untuk hidup dan kehidupan, membaiat tanah-tanah Jawa hingga tanah suci di Mekah dengan adegan kasih dan sayang seperti perjalanan dari Sofa hingga Marwah. Inilah bukti cinta; sesungguhnya tercipta suci, tinggal bagaimana membingkainya agar tiada noda sedikitpun. Sebuah perjalanan panjang untuk menciptakan rasa cinta, berjalanlah untuk-Nya sebagaimana engkau berjalan bersama sufi-sufi hatimu, berterbanganlah dengan cinta sebagaimana engkau terbang di antara sayap-sayap bidadari cintamu. Setetes air mata tak berarti tanpa menemukan lebih dahulu sebuah belahan jiwa, perjuangan tak berlaku tanpa dorongan rindu, dan pengorbanan menjadi kubur sendiri jika tak ada tangisan dan kebahagiaan dari seorang kekasih.

Dibalik sayap-sayap kehidupan bersemayam puluhan hingga milyaran harapan yang pasti tentang keabadian Firdaus, rantai doa serta usaha hati menggugah ketetapan takdir, panggilan di bawah ‘Arsy yang dapat menguncang batin, bangunlah dari kekhusyuan mimpi dunia, singkap dan bukalah jauh-jauh selimut bius yang busuk lagi dusta, hunjamkanlah bersama pedang riyadhah. Lawanlah nafsu Dajjal dengan mujahaddah yang sakti, kesungguhan itu sebuah niat dan sikap, sekali tersilap maka cahaya ma’rifat menyaput hati hingga terkunci mati tanpa daya. Jika saatnya kelak kita akan mengerti sepak terjang perjuangan dan pengorbanan ini, betapa kita rindu akan jihad fisabilillah, mengarungi alam semesta tanpa batas di hati kita, saat itulah senyum bidadari kita menyambut lembut di gerbang persinggahan akhir. Tetes air mata saja tak mampu mengalahkan kekuatan cinta bahkan derai derasnya darah yang terbelah di dada.


Satukanlah rasa itu, sebab hanya sekali datang dalam seribu purnama, carilah waktu untuk menemukan ruang, nafas kita sudah di akhir jaman, cairkanlah salju batumu untuk kekasih abadi. Hero, bukan Zero namun hasil akhir yang bernilai penuh makna, kenalilah diri yang imaginer dan absurd untuk sebuah muhasabah, menyelamlah di lautan dosamu, apa dan siapakah yeng engkau temui di sana, mulailah dari awal penciptaan lalu renungi kembali dan kapan engkau berlabuh di pelabuhan akhirat, mampukah ladang amalmu menjadi pelindung, sanggupkah ilmu yang engkau tempa membawamu dari maut kubur, ingatlah kelak apakah patok atau batu nisan kita hanya bergelar dua pilihan “Su’ul Khotimah atau Khusnul Khotimah” atau jika tak kuat menilai kembalikan nilai diri dengan sebuah realitas hidup tanpa berlari dari sandaran nurani., kembalilah ke istana imanmu jadikan tahta takwa sebagai mahkota hidupmu. Demi Bunda yang melahirkanku, aku masih belajar tentang dua hal yaitu syukur dan sabar. Beri aku kesempatan ya Tuhan.


Sekali memilih jalan maka itu adalah keputusan, selamanya engkau akan berkata “Ya” atau “Tidak”. Kebijakan itu simbol pujaan sang malaikat, maka apa yang engkau sabdakan dalam setiap bait kehidupan adalah secercah harapan untuk masa depan. Akupun teringat akan salah satu tausiyah hati dari seorang guru spritualku, dalam tafsirnya ia menyimpulkan satu kebenaran yang belum terungkap bahwa bijaksana adalah “melanggar aturan”, sungguh kudapati jawaban yang sulit kucerna, sebagai contoh apabila engkau melakukan sebuah kesalahan sebanyak tiga kali seharusnya ayah-bundamu memukulmu namun keputusan yang diambil orang tuamu adalah tidak memberikan hukuman kepadamu namun sebuah kata maaf bahkan kasih-sayangnya bertambah kepadamu. Sang Maha Bijaksana pun mengajarkan ilmu kedalaman kalbu. Untuk mencapai tempat lain maka lihatlah didepanmu apakah surga atau neraka.


Apabila ingin mendaki altar cinta, luruskan niat berlarilah dari kebengkokan nafsumu, bersiaplah siapa yang engkau pilih; bisikan setan atau nasehat malaikat. Satu pintaku untuk negeri cintamu, berkelanalah di medan perang, perangi iblismu sendiri, angkat senjata doamu untuk kekasih tercinta dan tancapkan jihad mimpimu di hulu nafas. Seraya berdoa: “Ya Robb, akupun tak lepas dari sentuhan salah dan khilaf, ajari hamba yang hina ini dengan istiqomah dijalan-Mu. Izinkan hamba menjadi kekasih-Mu, bila tidak niscahya hamba menjadi serpihan asa tanpa asal bahkan menjadi hamba yang lebih hina tanpa daya, keutamaan-Mu sungguh segalanya, jika senja memanjaku maka jadikanlah ia untukku sebagai bidadari amalku. Dan beri hamba air mata agar dapat menangisi diriku yang lalai tak sanggup menjaga cinta, aku malu pada merpati-merpati putih di rumahku”.

Selintas syair indahpun menyergapku : “Benar-benar berkicau burung merpati, di tengah malam di atas cabang pohon, namun aku tetap dalam tidurku dengan hinanya. Aku telah berdusta, demi Baitulloh. Jika aku orang yang rindu kepada Alloh, maka pasti aku bangun lebih dahulu sebelum didahului kicauan burung merpati. Aku beranggapan bahwa diriku adalah orang yang bingung karena rindu kepada Alloh. Kerinduanku kepada Alloh tidak bisa membuatku menangis, justru burung merpatilah yang menangis”. Sungguh syair kalbu yang membuatku luluh bermandikan rindu-rindu cinta.


Ini bukan legenda atau kisah fiktif, jika saatnya tiba; kiamat menjemputmu untuk tutup usia, ikhlaskanlah segala rindu hatimu, jiwamu sudah tandu membawa catatan hidup paling penting. Mahabbah sujud air matamu pasti mengalirkan sungai-sungai surga dan madu kelak. Sebelum itu, jadilah kholifah tanpa batas menyelam di kedalaman ayat-ayat Alloh. Maka temukanlah kekasih hatimu yang sempat hilang dalam keraguan, sempurnakanlah dengan mahkota hidup, carilah waktu untuk menemukan ruang itu, berkelanalah di negeri-negeri atas angin yang siap menghembuskan satu atap doamu untuk disampaikan kepada Robbmu. Keindahan yang tertinggal hanyalah nama-nama dunia, kecantikan iblis di perumpamaan batin adalah nafsu gairah; awasi bom waktumu. Tancapkanlah tongkat takwamu dalam barisan serdadu kecilmu dengan sabar serta syukur kepada-Nya.


Sampai suatu ketika, ada saatnya hari-hari penuh luka dan derita. Di mana ujian hidup silih berganti, di mana engkau berdiri maka di sanalah engkau melihat dirimu yang kuyu tanpa arah yang pasti, gundah gulana menyerang dari segala penjuru bumi kasihmu. Yakinlah satu hal, Alloh adalah Maha Perkasa, Yang Maha Membolak-balikan hati, maka guncangkanlah keraguanmu dengan memilih cinta, ya cinta kepada-Nya.


Demikan cikal bakal ujian cinta dan jantung cita-cita. Jadikanlah bagian goresan jihad yang berarti, maka hiduplah sekali demi cinta, ciptakan untaian makna disetiap langkahmu, buat dirimu seperti nyala lilin; ia rela padam demi menerangi dunia. Ikhlasmu adalah wujud bunga kesetiaan. Bentuklah rupamu sejalan nafasmu, ingatlah yang tertanam di hati bukan jelaga atau dendam tetapi sebuah bentuk kasih sayang penuh rindu. Rindu kepada-Nya.


Sampaikanlah salam cintaku kepada-Nya, di mana aku bertemu maka di sanalah aku berpisah untuk kembali lagi. Baringkanlah aku di peraduan zaman, walau harus sendiri tidur bersama matahari, aku kan tetap memeluk pujaan hati sebagai kekasihku. Ajari aku terbang untuk menemui bidadari-bidadari itu. Beri aku satu cinta saja. Kelak engkau akan mengerti mengapa kita diciptakan bersama cinta dan aku sadar, berawal dari alam rahim Ibunda bahwa aku punya eloborasi hati yang ditakdirkan oleh janji-janji sakral, mulai dari rezeki, ujian hidup, kebahagiaan bertemu jodoh hingga izroil menjemput. Semua ini tak berarti apa-apa tanpa kekasih kita, hanya Alloh kekasih Rosul SAW, hanya Dia-lah kekasih ksemua umat. “Inginkah kita menjumpai kekasih kita sesungguhnya?”. Dan siapa yang kita pilih sebelum segalanya terlambat. Aku, engkau dan siapapun pasti berpikir dengan hati yang sama yaitu inginkan satu cinta kepada kekasih pujaan hati. Ikrar ini hanya di peruntukan bagi orang-orang yang memiliki “cinta”. Dengan cinta, berarti kita rela dikuasai oleh perasaan rindu ingin bertemu kekasih, apapun onak duri, badai taufan, pecahnya gunung-gunung, terbelahnya laut samudera, bahkan panasnya kerak bumi tak menyurutkan gelora jiwa ini untuk bersanding dengan sang kekasih. Subhanalloh, aku kembalikan ruang dan waktu yang tersisa ini untuk menentukan kekasih abadimu.

Ketika musim cinta bersemi kembali (Bandung, 31 Maret 2000)







RUANG SENJA KELANA
(Sketsa Anak Langit)



Angin sekali lagi bertanya tentang aku?
Membaca air mata dalam doa yang terulang. Keberadaanku diantara dua persahabatan. Pertemuan samudera hati...lembayung biru rona yang mengesankan. Tiada akhir tanpa kenangan indah, inilah tirai perjalanan jiwa. Bagai kholifah yang membumi pada ketetapan Alloh, seperti kelana sufi dalam pencarian Tuhannya. Ketika cinta dipertanyakan lagi... Tentang aku... Tentang kidung cita dan cinta ... Terkadang aku berlari dari keterasingan hidup, mancari air di hamparan dahaga batin. Dalam keraguanku meniti titian bias asa Ada gelora aneh yang meredam keegoisanku... Mungkinkah tahta suci kan kutemukan...?! Walau cinta tak mengenal singgasana insan atau beda jiwa Sungguh aku malu menyapa. Pakaian kehormatan, kursi-kursi mewah, setumpuk martabat, harta berkilau hanyalah khayal dan semu. Maka jadikan aku selaksa panah, agar aku dapat memilih. Sampai ketika ruangku penuh sesak kilas belenggu; Rembulan dan bintang-bintang bukan cita-cita abadi...!!! Di langit, senja yang kudapati mulai beruban. Hari ini , biarkan aku mencari Tuhanku... Maha-Mu sungguh kurindu... *Bandung, Maret 2007






REMBULAN DALAM KERTAS


Sebuah hikayat jiwa tanpa nama...
(Puisi untuk Dewi Malam)

Fajar telah lama menyingsing Awan berarak menyaput matahari Rimbunan daun hijau mulai mengangin Keterpakuanku pada panorama malam masih mengenang Di sinilah pertemuan itu tercipta... Mungkin inilah takdir Sang Kholik; Antara rebana dan sayup syair sang maestro jalanan Dipersimpangan penuh hati di sudut lampu kota. Gadis itu berkata :"Apakah ada cinta dalam dadamu ?" Lalu aku hanya bisa melukiskan sayuku pada langit Tak ada satupun kata yg terucap, Diamku untuk seribu keinginan dan harapan "Saujana mengapa engkau tak berani mengejar matahari, atau... engkau takut terbakar oleh sebuah penciptaan cinta?!" tanyanya kembali pada seorang lelaki penuh luka. Ternyata kesunyian enggan meninggalkanku Kebenaran yang terungkap setiap detik... Setiap mimpi yang tertunda oleh fajar Pada saat yang sama mimpi itu datang kembali... Tentang Penciptaan Cinta yg sesungguhnya;
Ia datang atas nama Sang khalik dan siap mengukir CINTA.
Demikian penuturan bijak dari seorang lelaki yang mendambakan keabadian cinta Mungkinkah bisa abadi?! Tanyakan kepada hatimu...
*Bandung, Maret 2007






KELAHIRAN SANG CINTA



Separuh waktu lalu, pendaran hati menjelma cinta.
Cinta bukanlah kata-kata atau rangkuman tutur sapa
Sebatas makna yang bertirai kasih dan sayang...
Maka dibuatlah cinta atas nama persahabatan
atau ia memang tercipta sebagai utusan hidup dalam kegelapan?!
Katakanlah bahwa Cinta adalah sang pelita kehidupan
Ia menyatu dalam drama nafas manusia...
Ada kegelisahan, keraguan, bahkan rindu untuk hati
bahkan ada penderitaan dalam pengorbanan...
Mungkinkah Cinta kan manyatu adil...?
Haruskah Cinta itu simbol belaka...?
Cinta adalah bagian hati untuk menyatukan jiwa

Lalu aku berkata pada diriku :
"Wahai jiwa yang penuh gundah gulana,
Persahabatan merupakan melodi jiwa untuk mengenal hati...
Titilah alur waktu, maka terciptalah hidup...
Merangkai hidup berarti harus ada cinta
Cinta itulah sebagai penuntun harapan dan cita-cita
Dengan demikian cinta hanya hadir ketika kita...
membuka mata hati dan relung jiwa
lalu menerbangkannya dalam setiap hidup dan kehidupan ....
itulah cinta...
Kehadirannya tanpa batas...
tak juga jarak...
tak juga tempat...
kehadirannya adalah rahmat
dan...
Tak pernah dipaksa oleh siapapun..."

Tetapi cinta sesungguhnya hanyalah hadir dalam penyadaran
dan kepasrahan hati juga jiwa
Kekuatan cinta terjaga dalam setiap perjuangan dan pengorbanan
Sungguh Alloh Maha pencipta " CINTA "

Sesungguhnya Alloh memang menganugerahkan cinta dalam bait nafas kehidupan
Di dalam nafasku ada cinta...
Di dalam nafasmu pasti ada cinta ...
Di dalam nafas kita bersemayam misteri cinta
Di mana ada Cinta di sanalah ada hidup dan kehidupan

Di dalam hati pasti cinta terbingkai indah nan suci
penuh getaran sulbi di dada...

Cinta atas nama persahabatan...
Cinta atas nama Sang Khalik
Cinta atas nama cinta...
Karena cinta adalah bahasa hati
yang tak bisa memungkiri sukma

Bisakah kita menilai arti cinta itu?
Semoga Alloh mengikat kita dalam ikatan Cinta Kepada-Nya
Semoga demikaan amiin...Ya Alloh ijabah ya Mujib...

*Bandung, 18 Maret 2007







SYMPHONY HIDUP



Awal aku mengenalmu adalah wujud dari sebuah persahabatan.
Persahabatan adalah rangkaian hidup dalam kepingan jiwa.
Selama perputaran waktu dan pergantian masa.
Aku selalu ditempa dan digembleng oleh hidup dan kehidupan
Baik sejak lahir, mengarungi kedewasaan berpikir, bersatu pada nafas,
mengikuti kodrat alam, meniti titian takdir ilahi.
Aku sadar bahwa hidup, jodoh, rezeki dan kemat ian tinggal menunggu saja
Tetapi apakah aku diam seribu bahasa...
Membuncah tanpa arti dan makna..!!
Tidak..dan sekali lagi tidaaak; kataku !!!
Hingga akhirnya sampailah di penghujung keinginan...
Keinginan suci dalam kalbu...yang pernah kuselami
Aku berusaha berpacu melalui jarum-jarum jam,
Panasnya dunia juga kerikil hidup yang tajam
Dentingan jihad dalam penyempurnaan jati diri
mulai berkumandang di atas jagad raya.
untuk pengikraran janji sebuah cinta sejati
Logika yang kutuang tak melumerkan laskar emosiku.
Bagaikan barisan mesiu yang siap meledak suatu saat
Lalu pengasinganku di negeri kala, tak bisa membohongi diri
Lantunan ayatulloh sangat kurindu dalam penantianku...
Penantian seorang dara dalam wujud kesholehannya...
Adakah kuntum bunga yang terbingkai wangi surga?
Penjuru langit sudah aku tadahkan dalam tangisan jiwa
hingga rongga-rongga dunia yang bermain musik
Kadang aku turut mencurahkan hati kepada Bunda tercinta
Dalam kubangan dosa kusujudkan di atas sajadah malam
Demi kesempurnaan batin; meraja di sukma...
Tetes air mata menghunjam relung doa suciku.
Sesungguhnya bukan aku yang menilai atau memilih...
tetapi hikayat-hikayat atma atasmu yang menarik
Ya Robb, pantaskah aku kelak bersanding dengannya?
sebuah mutiara cinta yang kutemukan...
seperti aku melihat engkau sekarang
Adalah sosok terindah yang pernah aku saksikan
Mulai Esok, berdo'alah untuk cita2 dan cintamu
Hai prameswarinya Cinta...!!!
Sepanjang nafasku; kusebut engkau disela kalbu
Karena engkau, aku jadi tahu Indahnya hidup...
Subhanalloh...!!!

*Bandung, 17 Maret 2007


Maha Suci Allah yang telah menciptakan makhluknya-Nya berpasang-pasangan. Ya Allah, perkenankanlah putra-putri kami :

Sofa Amaliah

dengan

Hermansyah Rahmatulloh

Untuk melaksanakan sunnah Rasul-Mu dalam membentuk keluarga Yang sakinah, Mawaddah Warahmah.

Untuk melaksanakan sunnah Rasul-Mu dalam membentuk keluarga Yang sakinah, Mawaddah Warahmah.

Akad Nikah akan dilselenggarakan pada : Hari :Rabu, 23 Juli 2008 M / 20 Rajab 1429 H Jam : 09.00 WIB Tempat : Jl. Jiwantaka I RT. 05/RW. 01 No. 12 Pekarungan - Serang - Banten


Free chat widget @ ShoutMix